GELAS KACA

Lazimnya sebuah gelas yang dibuat dari kaca, ia sangat mudah retak, pecah, jatuh hingga hancur berkeping-keping. Jika sudah berserakan, apakah ia akan bisa direkatkan secara utuh kembali? Bisa saja barangkali, tetapi pasti memakan waktu yang lama dan ada ‘bekas’ jejak retak yang ditinggalkan. Seperti sebuah puzzle, ia bisa disusun kembali, membentuk sempurna sebuah gambar dengan goresan-goresan yang terbentuk di dalamya. Baca lebih lanjut

TOURING PERDANA

Menyadari kemampuan bermotor saya yang amatir, saya baru berani berkendara seputar mengantar dan menjemput anak berangkat dan pulang sekolah yang berjarak sekitar 3 km. Bapaknya bilang, perkara ngebut soal nyali, tinggal tarik gas saja. Sedangkan pembuktian keahlian justru di saat kendaraan berjalan lambat alias di kemacetan. Saat macet, diperlukan keahlian, kesabaran dan kematangan emosi. Tertib berkendara, bernyali tanpa harus seruntulan di jalan.

Perlengkapan keamanan standar biker by Lia Hijihawu Baca lebih lanjut

Melati Mekar Perdana

Memulai kembali sesuatu yang telah lama ditinggalkan terasa meresahkan, ada galau, enggan, tidak PD, campur aduk. Mengawali tulisan perdana saya, dengan merubah tampilan blog yang semula didominasi warna hitam dengan warna hijau pastel agar lebih ramah mata namun tetap sederhana. Baca lebih lanjut

TOLEHAN MAUT

Selama ini saya biasa jadi boncenger, dibonceng Bapaknya anak-anak. Serunya jadi boncenger, pandangan leluasa, kiri kanan, depan asik-asik saja. Terkadang rasanya mendebarkan saat motor nyalip, atau nyelip di kemacetan. Kalau ngeri, saya merem, karena kalau dilihat dari belakang seperti mau duel kambing, sudah jelas truk tronton yang ada di depan. Hihi… Satu lagi nih puyengnya jadi boncenger, saat melibas jalan yang gerowak, alias berkubang tanpa air, kepala rasa dikocok. Ampun banget! Baca lebih lanjut

RUMAH MASA DEPAN

Di depan tempat saya berdiri, terhampar kebun lengkuas dan serai yang luas. Sejauh mata memandang, berderet rumpun bambu yang daunnya menghijau kembali setelah hujan sering menyapa tanah ini.

Pagi saat saya gowes bersama anak-anak menyusuri jalan yang membelah kebun, terdapat empat sampai lima kuburan. Mungkin ini tanah milik keluarga pikir saya waktu itu. Kemudian di beberapa tempat lainnya saya menemukan kembali kelompok kuburan dalam jumlah yang sama. Baca lebih lanjut

MERUMPUT

Anda suka sepakbola? Saya suka nonton bola. Ketiga saudara saya laki-laki semua yang gemar bermain dan melihat pertandingan bola di lapangan dekat rumah dan di layar kaca. Karena saya satu-satunya anak perempuan, jadilah saya ketularan kehebohannya.

Sepakbola, menurut saya ia salah satu olahraga dengan busana tersopan selain karate, wushu, dsb. Bebas dari pemandu sorak yang berbaju minim dan sangat ketat. Perhatikan saja ketika para pemain memasuki lapangan, justru mereka diiringi para junior yang imut dan lucu.

Mulai ngeh tentang dunia bola sekitar awal 90-an. Di keluarga semua kompak nonton bola. Apalagi jika yang bermain Ruud Gullit, Frank Rijkard, Ronald Koeman, kenapa Tim Oranye semua ya? Para pemain ini dulu sedang jaya-jayanya. Berbicara tentang jaya , saya jadi teringat pelatih Jaya Hartono, pelatih favorit selain Pep. Untuk kiper saya suka David Simmons dan Barthez. Tahun dua ribuan Zinedine Zidane, tentu saja. Sekarang Messi. Baca lebih lanjut