Curug artinya air terjun. Curug Ciherang terletak di Kecamatan Sukamakmur, Bogor, Jawa Barat. Kita bisa menempuhnya dari arah Jakarta melewati Jonggol atau melalui Jalur Puncak. Jelajah Jonggol begitu luas, teman. Kita bisa menuju Curug Ciherang melalui Jalur Gunung Batu 1, 2 atau 3 kemudian dilanjutkan ke arah Puncak Pinus.
Ada jalan terdekat kalau mau ke sini, setelah Perumahan Citra Indah, Jonggol, sekitar 2 km, kita akan sampai di pertigaan menuju Jonggol Kota, di tugu Bogor Tegar Beriman. Ikuti saja jalur utama, perhatikan selalu papan penunjuk jalan, kita akan menikmati indahnya panorama Desa Sukamakmur sambil ditemani aliran Sungai Cipamingkis. Nah, di pertigaan setelah melalui Pasar, ambil jalur menuju Puncak Pinus. Perjalanan mendaki lagi sukar langsung menghadang, lanjutkannn!!! Tanjakan benar-benar ekstrim, pastikan rem kendaraan kita prima,, tikungan tusuk konde plus jalan yang relatif kecil perlu konsentrasi dan jam terbang tinngi. Syukurlah saya dibonceng yang sudah pro, suami saya. Hahaha….
Sampailah kita di pertigaan antara pertigaan Puncak pinus dan Curug Ciherang. Yuk, belok kanan. Sampai di Gerbang Parkir, berhubung saya memakai motor, biaya tiket masuk sebesar Rp 15.000,- / orang, plus biaya retribusi kebersihan dan parkir sebesar Rp 5.000,-. Dari sana ada dua jalur menuju Curug, melalui Rumah Pohon di sebelah kiri atau jalur biasa ke sebelah kanan. Melalui Rumah Pohon, meskipun jalan berbatu, namun masih bisa ditempuh dengan damai. Jalur kanan, jalan lebih mendaki dan berlumpur. Keduanya harus trecking dulu sekitar satu kilometer sebelum kita sampai di Curug Ciherang.
Di bawah ini beberapa gambar yang saya ambil melalui henpon jadul saya, Nokia Asha. Berhubung masih amatir, plus saya waterproof karena ga bisa renang, gambar saya ambil dari pinggir, kasiaaannn. Jadi deh Curug Ciherang yang sangat indah, hasilnya hanya terlihat sebagian, kurang berani, sebal. Sebagian foto-foto saya tentang Curug Ciherang, sudah saya upload di instagram saya, silakan klik pojok kanan atas blog ini, dengan senang hati kita akan bertemu di sana, di @hijihawu .
Tidak mengambil apapun kecuali gambar.
Tidak meninggalkan apapun kecuali jejak.
Hijihawu 
tidak membuang apapun, kecuali waktu. 😀
ohya, itu alirannya deras sekali ya, apamungkin karena musim hujan ya? dekat sini, air terjun yang pernah saya kunjungi makin kecil debit airnya. 😦 sedih.
Iya, Ciherang deras banget, Tus. Musim kemarau masih tetap melimpah airnya, tapi tidak sederas saat musim hujan.