KERING DI NEGERIKU

 

Pemandangan yang hampir merata di seluruh pelosok negeri ini. Kerusakan lingkungan yang teramat parah, menimbulkan berbagai dampak merugikan untuk kelangsungan seluruh kehidupan. Kemarau panjang….. Sumber air mengering. Sungai, danau,  kolam, sumur…. Demikian sulitnya bagi sebagian besar masyarakat untuk mendapatkan air bersih. Mereka harus berpeluh, bahkan berdarah-darah naik turun gunung sekedar untuk mencari dua atau tiga jeriken kecil air.

Air sebagai energi vital bagi rakyat menjadi barang langka dan mahal, menjadi komoditas basah yang benar-benar basah bagi pemilik modal. Ya, air untuk dikonsumsi pun bahkan harus dibeli. Mungkin tidak menjadi persoalan besar bagi mereka dengan rezeki berlebih. Tetapi bagaimana dengan rakyat kecil????

Bersyukur, meskipun sumber air di rumah telah kering. Saya tinggal menyambungkan selang plastik dan pipa paralon dari pompa tangan di sebuah kebun yang airnya suburrr…. Alhamdulillah.

Saya menyebut pompa tangan ini dengan POMPA GUJES. 😀

Pompa jenis ini memang sudah jarang sekali dipergunakan sebagai alat untuk mendapatkan air. Menurut saya, banyak sekali penghematan yang didapatkan. Hemat listrik, hemat BBM yang notabene dapat memberi sumbangsih bagi penyelamatan lingkungan. Memang kita menjadi keluar tenaga untuk melakukannya. Stop! Jangan mengeluh, ambil sisi positifnya. Air dapat, otot padat, lingkungan sehat, pengeluaran listrik hemat. Banyak sekali nilai lebihnya.

Barangkali ini dapat menjadi alat alternatif selain pompa listrik untuk ke depannya. Mari sahabat, kita gunakan air dengan bijak. Gunakan seperlunya.

Katakanlah:”Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (QS. AL MULK 67:30)