Bermula dari sakit gigi akibat tambalan gigi permanen saya retak, kemudian sakit meluas ke daerah bagian bawah gusi saya di atas tulang rahang mengalami radang dan menyebabkan benjolan sebesar buah melinjo. Ini sudah berlangsung lebih dari dua bulan lamanya. Benjolan ini tidak terlihat dari wajah dan gusi, hanya teraba keras dan terasa seperti tengah mengulum permen.
Dokter gigi memberi saya resep anti biotik dan natrium decoflenac. Sakit gigi tidak hilang dan baru mereda setelah saya minum panadol ekstra. Sakit ini hilang timbul, sembuh, kambuh lagi. Demikian sampai saya bantu dengan obat kumur untuk gigi sensitive. Minum anti biotik lagi (amoksilin) ditambah dengan deksametashone, benjolan di atas tulang rahang tidak juga menghilang. Cemas? Tentu saja!
Ke dokter gigi lagi. Dokter menganjurkan saya melakukan foto rontgen panoramik agar bisa diketahui kondisi gigi saya lebih spesifik.
Entah berapa banyak obat kimia yang saya minum, namun tidak berhasil mengobati radang di gusi saya. Akhirnya saya memberanikan diri mencoba berobat dengan tanaman super pahit dari halaman rumah saya sendiri. SAMBILOTO.
Sambiloto, saya ketahui dari buku, ia mempunyai sifat anti inflamasi, anti radang. Saya petik sekitar 20 lembar, saya seduh dengan air mendidih dalam gelas dan dibiarkan selama 5 jam agar sarinya keluar dengan baik.
Air seduhan sambiloto, saya gunakan untuk obat kumur dan sisanya saya minum. Alhamdulillah teman-teman, dengan izin Allah benjolan di atas tulang rahang saya hampir hilang dan sudah jauh lebih baik.
Semoga pengalaman saya di atas, bisa membantu teman-teman semua mengatasi sakit gigi dan gusi bengkak.
Hijihawu 
sambiloto itu tumbuhan yang terkenal pahit banget itu yak? kalo aku cuman kumur pake air garam kang… 🙂
Iya betul, pahit banget, tapi manjur buat mengobati sakit gigi. Saya juga sudah kumur pakai air garam, tetapi tidak mempan.
Terima kasih sudah berkunjung. 🙂