TAMU TERLARANG

Matanya nanar menatap kami. Setiap langkah diikuti dengan perhatian penuh. Embikan para kambing yang dikejar anak-anak mengalihkan acara merumput yang mereka lakukan. Kambing-kambing imut itu lalu tampak bercakap-cakap dengan penguasa tanah luas itu. Dua ekor sapi.

Tadinya saya hendak mbolang cari jalan yang lain melewati perkebunan menuju rumah. Lumayan kan menghemat energi yang sudah terkuras setelah berjalan kaki. Ehhh, sepertinya the kambings melaporkan ulah iseng anak-anak. Jadi pas jarak antara kami dan para sapi cukup dekat, kontan mereka melangkah mendesak kami mundur.

Sinar matanya itu lho, benar-benar nyungsep. Whoaaa, para sapi seolah berkata, nt jual ane beli, jangan macam-macam di daerah kekuasaan kami! Yaaa, gagal deh motong jalan. Saya spontan ngasi komando, anak-anaaak kembaliii. Hahaha, kebayang horornya saya dikejar dua ekor sapi. Di balik gemulainya gerak-gerik mereka, ternyata saudara-saudara, naluri sapies memertahankan diri dari intervensi pihak luar keren lho! Mendebarkan!

Maaf pak sapi, saya telah memasuki wilayah anda tanpa permisi.

Apa yang terlihat, belum tentu mencerminkan keadaan sebenarnya. Yang terlihat lembut, nyata mampu menyimpan kekuatan dahsyat. Memandang dengan mata lahir dan mata hati….

34 pemikiran pada “TAMU TERLARANG

    • Iya, saya tidak menduga sapi tsb akan terganggu dengan kehadiran saya dan anak-anak. Alhamdulillah selamat…

      Wah, ngeri saya membayangkan kejadiannya Mbak Min, karena takut jadi kehilangan konsentrasi, tidak memerhatikan sekitar. Kepala sampai terlindas begitu ya… Insya Allah ke depannya lebih berhati-hati… Syukran…

    • Saya lupa hal itu Bens. Saya kira akan damai saja, ternyata ceritanya lain. Haha.. 😀

      Yang terlihat tenang ini, jika tidak waspada bisa berbahaya. Saya kecele. Hehe..

  1. wah mbak bisa ngomong sama sapi. Kudu belajar nih he he.

    he he ceritanya jadi ingat dulu di pernah di ‘slentak’ kuda, sama di ‘tladung’ induk ayam.

    • Ahaha, bisa aja Fin. Kursus bayarrr… :mrgreen:

      Wah, disinyalir dulu suka iseng juga ya? Kalo ga pegangin ekor kuda, ngejar-ngejar anak ayam. Saya juga dulu begitu. Haha, ngaku… 😀

  2. paling ngetop waktu kecil saya sih dikejar kalkun ama digigit anjing..
    sekarang sih biasanya udah mulai pede ama anjing yang berkeliaran, jalan biasa.. paling bilang permisi doang, heu..

    • Digigit anjing? Sadis juga ya. :mrgreen:
      Saya juga waktu kecil sering dikejar anjing ampe ngumpet di bawah kasur yang lagi dijemur. Hahaha… Kalkun mah belum pernah, kalo angsa iya. 😀

      Betul bgt, kalo ada anjing, jalan biasa, matanya jangan dilihat, meskipun aslinya saya ngeper. Hehehe…

Tinggalkan Balasan ke bensdoing Batalkan balasan