KAMI PEREMPUAN TANGGUH!

Brukkk… Sekarung ubi jalar telah berpindah dari punggungnya ke lantai di depan pintu rumah. Hampir setiap bulan sekali ia menjajakan ubi, hasil kebun milik tetangganya ke rumah kecil. Matahari bersinar sangat terik, sedang lucu-lucunya membakar kulit. Peluh kian membasuh legam wajahnya. Kurus dan putih giginya yang tetap nampak. Namun, dalam gerahnya, jilbab hitam tetap kokoh menutupi gerai rambutnya.

Ketika keadaan memaksanya menyusuri jalan, kesulitan yang membelit hidup, mengharapkan setiap langkah dapat mengurai kusut jalinannya. Setiap ibu, akan tetap bertahan, mengabaikan perih dan luka yang kerap menyapa. Karena dalam darahnya, telah melebur rasa cinta yang menggelora, memompa alirannya ke seluruh tubuh, bermuara pada seulas senyum dari anak-anak yang menanti di pelataran rumahnya.

Banyak terserak para perempuan perkasa. Lihatlah gurat letih mereka dengan hati. Akan kita dapatkan, bahwa bergegaslah, sebelum wanita tangguh yang mengelus lembut berbatas rahim telah kembali ke haribaanNya.

16 pemikiran pada “KAMI PEREMPUAN TANGGUH!

  1. Potret perempuan yang bergulat dalam nasib, yang ingin merubahnya lebih baik tapi tak tahu cara yang lebih baik selain melakukan pekerjaan berat ini Mbak Lia. Mungkin kah ada pendidikan lebih baik untuk wanita-wanita seperti ini?

    • Lagi-lagi saya cuma bisa miris. Menyedihkan menyadari saya belum mampu berbuat banyak untuk mereka…

      Perlu kerjasama semua pihak agar kesejahteraan mereka dapat meningkat. Pemerintah, tetangga sekitar, keluarga. Barangkali pelatihan keterampilan secara gratis dan modal usaha kecil akan banyak membantu agar mereka tidak perlu menjalani beban hidup yang terlampau berat.

      Saya pernah membaca pandangan Mbak Evi, bahwa kita perlu mapan secara financial, justru agar kita dapat meringankan beban mereka yang memerlukan bantuan. Dan saya ikut bangga, Mbak Vi dengan Perusahaan palm sugarnya, dapat membuka banyak lapangan pekerjaan bagi para perempuan tangguh ini. Barakallah dan semoga sukses Mbak Vi. πŸ™‚

  2. “Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
    Lewati rintang untuk aku anakmu
    Ibuku sayang masih terus berjalan
    Walau tapak kaki, penuh darah… penuh nanah”

    cinta seorang ibu takan pernar pudar, kasih sayangnya abadi, perjuanganya tak pernah kenal lelah,seperti ibu yang di post di atas..

    emut ka pun bojo sanaos cape keukeuh malire ka buah hate, sanaos ripuh anggeur ngurus,
    kanu leutik melang kanu gede leuwih melang..

  3. Kekuatan dalam diri sebenarnya lebih besar lagi ketimbang dari yg nampak.
    Cuma bisa miris, tapi tak bisa berbuat banyak ni 😦

Tinggalkan Balasan ke Hijihawu Batalkan balasan